Dibaca 56 Kali
kominfo.tubaba.go.id – MAN 1 Tulang Bawang Barat (Tubaba) terus berinovasi dalam mengembangkan potensi siswanya melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler, salah satunya Climbing Club atau kegiatan panjat tebing yang kini mulai menunjukkan prestasi membanggakan di tingkat provinsi.
Wathoni Arzaqi, selaku Guru Bahasa Inggris sekaligus Pembina Climbing Club MAN 1 Tubaba, menjelaskan bahwa dibentuknya kegiatan ini berawal dari keinginan pihak sekolah untuk memfasilitasi kecerdasan kinestetik para siswa.
“Salah satu alasan utama kami membentuk ekstrakurikuler panjat tebing adalah untuk memaksimalkan kecerdasan siswa di bidang kinestetik, agar siswa-siswa yang mungkin kurang menonjol secara akademik tetap dapat mengembangkan potensi lainnya,” terang Wathoni.
Ia menambahkan, keberadaan venue panjat tebing milik Poltek Tunas Garuda di Tubaba menjadi keberuntungan tersendiri, karena tidak semua kabupaten memiliki fasilitas serupa.
“Kami bekerja sama dengan pengurus FPTI Tubaba untuk memaksimalkan fasilitas tersebut agar bisa berprestasi dan mengharumkan nama sekolah serta Kabupaten Tubaba,” lanjutnya.
Lebih jauh, Wathoni menuturkan bahwa olahraga ini kini tengah diminati banyak siswa.
“Olahraga panjat tebing termasuk baru dan sedang hype akibat kemenangan Vedriq Leonardo di Olimpiade Paris. Siswa-siswa kami sangat antusias karena olahraga ini cukup menantang dan mampu menyalurkan adrenalin mereka,” ujarnya.
Meski baru berdiri satu tahun, Climbing Club MAN 1 Tubaba telah mencatat prestasi gemilang. Di antaranya, dua medali perunggu pada Kejurprov 2024 yang diraih oleh Riska Apriani, serta medali emas kategori U-19 Putra pada event Mahapala Orienteering and Climbing Competition (MOCC) di Kampus Malahayati, Mei 2025, yang diraih oleh M. Rifan.
Saat ditanyai melalui pesan singkat WhatsApp, M. Rifan, peraih medali emas MOCC, mengungkapkan bahwa kunci keberhasilannya adalah mental dan fokus yang kuat.
“Harus punya mental kuat dan fokus pada tujuan. Memenangkan medali emas adalah pencapaian luar biasa, bukan hanya soal kemenangan, tapi juga kerja keras,” ujarnya.
Sementara itu, Riska Apriani, peraih dua medali perunggu, membagikan pengalamannya mengikuti kegiatan tersebut.
“Awalnya saya iseng-iseng ikut panjat tebing. Dari situ saya dapat banyak teman dan pengalaman baru. Waktu ikut Kejurprov saya sempat takut melihat lawan yang sudah senior, tapi tidak disangka saya bisa meraih dua medali perunggu. Saya senang sekali,” tuturnya dengan bangga.
Dengan semangat dan pencapaian yang terus tumbuh, MAN 1 Tubaba melalui ekstrakulikuler Panjat Tebing ini bertekad untuk melahirkan lebih banyak atlet muda berprestasi yang mampu membawa nama baik Tubaba di kancah yang lebih tinggi.